This is my life, I will share the story of my life, my activities, my work, my hobby and a knowledge. may be useful

Wanita, Jodoh & Pendidikan Tinggi

♠ Posted by Unknown in at 00.07

Gua gak mau ah sama si cewek itu, cantik sih, baik lagi. Tapi sayang, ketinggian bok buat gua. Lulusan S1 doi, sedangkan gua cuman lulusan SMA, mendingan nyari yang lain deh gua. Gak secantik dia gak apa, tapi yang penting dia gak di atas gua pendidikannya.
Pasti pernah donk kita denger kata-kata kek gini? Dan bukanlah suatu hal yang asing bagi kita kalo banyak cowok yang gak mau bersanding dengan cewek yang pendidikan formalnya lebih tinggi daripada dia. Tapi pertanyaannya, apakah perempuan harus terpengaruh dengan kata-kata ini? Saya rasa tidak. Teruskan membaca, dan temukan alasan (dari sudut pandang pria saya sebagai seorang pria) kenapa anda (wanita) tidak perlu galau mendengar kata-kata tersebut (pada kenyataannya, ada baiknya anda tinggalkan pasangan anda jika pasangan anda bersikap seperti ini).
Latar Belakang.. Pria dan Kompetisi
Mau bukti betapa kompetitifnya pria?
Lihat saja betapa pentingnya sebuah kegiatan di mana beberapa anak lelaki yang masih duduk di Sekolah Dasar berjejer di pinggir selokan, dan berlomba siapa yang bisa paling jauh dan lama mengeluarkan air seninya (dan yap, ini pengalaman pribadi saya, dan saya yakin juga jutaan pria lainnya). Atau, betapa bersemangatnya sekelompok remaja  pria ketika mereka melakukan kegiatan paling penting di dunia:
Siapa yang bisa meminum kuah indomie + sambel yang bejibun banyaknya dengan menggunakan hidung.
See? Kompetisi ada di dalam darah semua pria, bahkan pria yang paling pendiam sekalipun. Sedemikian dalamnya jiwa kompetisi pada pria, sehingga di dalam jodoh dan kehidupan berkeluarga pun jiwa kekanak-kanakan ini masih terbawa. Begitu pula di dalam sebuah perjodohan, tidak sedikit pria yang berpendapat bahwa dia harus lebih dalam segalanya dibandingkan dengan pendamping hidupnya. Lebih kaya, lebih pintar, bahkan seperti yang tadi dikatakan di awal: lebih tinggi (atau minimal sama) tingkat pendidikan formalnya. Semuanya ini tidak lain dikarenakan jiwa kekanak-kanakan dari pria yang merasa harus selalu lebih dibandingkan dengan yang lainnya.
Salah Satu Tipe Pria: Pria Berpikiran Sempit
Kalau boleh berkata agak kasar, para pria yang berpendapat bahwa pasangannya tidak boleh berpendidikan lebih tinggi daripada dirinya adalah seorang pria yang berpikiran sempit. Dan saya rasa, pandangan saya ini tidaklah berlebihan. Kenapa?
Karena para pria berpikiran sempit tersebut lebih memilih untuk hidup di dalam dunia gengsinya sendiri, dan gagal untuk mengerti konsep “derajat kepintaran” di dalam hidup.
Menurut pendapat saya, tingkat kepintaran tidaklah dilihat dari gelar apa yang dipegang oleh seseorang. Tingkat kepintaran itu selalu bersifat relatif dan spesifik untuk semua hal. Dan menurut saya, tidak ada itu yang namanya seorang manusia mutlak lebih pintar/tahu dibandingkan dengan manusia yang lainnya.
Sebagai contoh sederhana. Saya adalah seorang mahasiswa AMIK di salah satu kampus 'A' . Sebagian besar orang akan menganggap saya lebih pintar daripada seseorang yang “hanya” lulusan SMA. Tapi saya tidak sependapat akan hal tersebut. Mengapa?
Karena, kalau untuk urusan ilmu Informatika mungkin memang ada kemungkinan bahwa saya jauh lebih pintar daripada seorang lulusan SMA (itupun belum pasti). Akan tetapi, apakah saya lebih pintar di dalam ilmu bisnis, jika dibandingkan seorang pengusaha sukses yang “hanya” lulusan SMA?
Saya rasa tidak, saya yakin sang pengusaha tersebut akan jauh lebih pintar di dalam ilmu bisnis dibandingkan dengan saya.
Begitu pula halnya dengan wanita yang memiliki pendidikan tinggi. Jika seorang pria memang memiliki sebuah passion yang dia kejar dengan sepenuh hati, maka pria tersebut kemungkinan besar akan sadar, bahwa sebuah kata di belakang (atau di depan) nama bukanlah segalanya. Pria tersebut juga akan sadar bahwa dia punya sesuatu yang bisa dibanggakan melebihi selembar kertas bertuliskan sebuah nama dan imbuhannya. Saya rasa tidaklah berlebihan, jika saya mengatakan bahwa:
Seorang pria yang minder dengan wanita yang tingkat pendidikan formalnya lebih tinggi dibandingkan dengan dia adalah seorang pria berpikiran sempit yang kurang (atau tidak) bersungguh-sungguh di dalam mengejar sebuah passion yang menjadi tujuan hidupnya.
Wanita Berpendidikan Tinggi Bukanlah Seorang Wanita yang Menyalahi Kodratnya.
Ada juga pria yang berkata bahwa wanita berpendidikan tinggi adalah wanita yang menyalahi kodratnya. Kalau saya bilang, pendapat ini adalah Bullshit!!! Kodrat apa? Saya memang bukan seorang alim ulama, tapi kalau kita membawa masalah agama di sini (berhubung saya seorang muslim),
sepanjang saya belajar agama (islam) belum pernah saya menjumpai satu ayat atau  hadist pun di dalam islam yang melarang seorang wanita untuk memiliki pendidikan yang tinggi (ataupun memiliki pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan suaminya).
Yang menjadi masalah bagi seorang wanita (di dalam agama islam) adalah bukan tinggi rendahnya pendidikan dia, akan tetapi patuh atau tidaknya sang wanita tersebut kepada suaminya (jika sudah menikah). Jadi menurut saya:
Tidaklah relevan dan terlalu mengada-ada apabila ada pria yang berpendapat bahwa wanita yang berpendidikan tinggi adalah wanita yang menyalahi kodratnya.
Anda Seorang Wanita dan Ingin Berpendidikan Tinggi? Silakan Sekolah Setinggi-tingginya.
Jadi, apa kesimpulan yang bisa ditarik dari tulisan saya di atas?
Jika anda adalah seorang wanita yang ingin mengecap pendidikan tinggi, silakan saja mengecap pendidikan tinggi. Jangan takut untuk tidak mendapatkan jodoh.
Karena cowok yang berkualitas pasti tidak akan mempermasalahkan tingkat pendidikan formal anda. Yang akan lebih dinilai oleh cowok-cowok yang berkualitas adalah hal-hal yang lebih penting (tingkat kesiapan anda untuk menjalani sebuah hubungan yang lebih serius, misalnya). Dan tentunya anda ingin mendapatkan suami yang berkualitas bukan? :)


0 komentar:

Posting Komentar