♠ Posted by Unknown in Karya at 02.52
“
Menunggu memang perkara tidak pasti. Bahkan saat menunggu kereta terjadwal di kota paling maju negara paling modern dengan tingkat tepat waktu nyaris 100% tetap adalah perkara tidak pasti. Ada saja tiba2 harinya kereta tersebut jadi terlambat, tidak datang, atau malah seluruh jalur ditutup.
Maka, apalagi menunggu seseorang yang punya kaki, punya hati, punya akal pikiran bisa kemana-mana semaunya. Lebih tidak pasti lagi. Jadi, jangan habiskan fokus kehidupan menunggu. Lebih baik jadilah yang ditunggu.
Jadi kalau ada yang nanya, kenapa belum dapat jodoh? Oh, saya belum beres sih, belum tiba waktunya, yang nungguin sih banyak tuh. Kan nggak asyik kalau jawabannya: Saya masih menunggu.
”
— Tere Liye
0 komentar:
Posting Komentar