This is my life, I will share the story of my life, my activities, my work, my hobby and a knowledge. may be useful

Analogi Mahasiswa ; Kupu-kupu, Kunang-kunang, dan Kura-kura

♠ Posted by Unknown in at 19.06
Pertama kali melangkah menuju bangku-bangku kosong tanpa meja terasa sangat membanggakan. Apalagi dengan balutan baju yang tidak lagi berwarna putih abu-abu membuat kita merasa dewasa dan tak pantas lagi disebut anak-anak. Sejenak mengenang kejadian beberapa bulan lalu ketika jantung berdegup kencang menunggu pengumuman kelulusan, atau sebelumnya sewaktu bertarung menaklukkan soal-soal yang membuat kepala hampir pecah tapi tak sampai karena sempat menengok teman yang sudah selelsai mengerjakan soal ujian. Ingatan itu seakan menambah volume rongga dada semakin besar, mungkin lebih besar dari volume tidal manusia normal.
Belum genap sebulan menikmati kebanggaan itu, mahasiswa semester satu akan melihat kenyataan yang sebenarnya. Ternyata kehidupan mahasiswa tidak seperti yang dibayangkan sewaktu melihat film teenlit “lemon tea” di SCTV dimana selesai kuliah beberapa mahasiswa bakal menuju kantin untuk sekedar ngumpul kemudian hang out entah kemana. Kemudian ketika malam tiba mahasiswa langsung kongkow-kongkow di kafe-kafe atau nangkring dijalan. Kenyatannya tidak semua mahasiswa begitu. Populasi mahasiswa yang ngumpul di kantin ataupun nangkring diwaktu malam rasanya terlalu sedikit untuk dikatakan mayoritas mahasiswa.
Jadi, kemana sebagian mahasiswa yang lain? pertanyaan ini akan membuka wawasan sekaligus melihat realitas sesungguhnya. Menurut film “jomblo” yangrelease pada tahun 2005, dikampus tempat Agus Ringgo kuliah terdapat hanya dua golongan mahasiswa. Golongan pertama adalah golongan mahasiswa yang rajin mencatat materi kuliah. Dan golongan kedua adalah golongan mahasiswa yang suka mencuri catatan golongan pertama untuk kemudian di fotokopi. Penggolongan di atas dapat dikatakan hanya sesuai dengan konteks menjelang ujian saja, tapi mungkin itu sesuai dengan realitas di semua kampus di Indonesia. Namun rasanya kegiatan mahasiswa tidak hanya sebatas ketika menjelang ujian. Maka dari itu, perlu dicari yang sesuai dengan realitas mahasiswa setiap saat. Setelah diinvestigasi, kurang lebih  ada tiga golongan mahasiswa yakni mahasiswa kupu-kupu, mahasiswa kunang-kunang, dan mahasiswa kura-kura. Siapa saja mereka?
Mahasiswa Kupu-kupu
Kupu-kupu yang dimaksud disini bukanlah serangga (Insecta) bersayap dua(Diptera) yang berwarna indah dan mengalami metamorfosis selama hidupnya. Akan tetapi kupu-kupu disini merupakan singkatan dari kuliah pulang kuliah pulang. Mahasiswa kupu-kupu maksudnya mahasiswa yang kegiatan sehari-harinya kuliah setelah itu langsung pulang. Kalau ada kegiatan tambahan mungkin hanya ke UPT Perpustakaan.
Populasi mahasiswa golongan ini susah untuk tentukan karena kesehariannya yang lebih sering langsung menutup diri di rumah/kamar kos. Namun ada beberapa ciri-ciri atau karakter yang dapat dijadikan indikator untuk mengenali mahasiswa jenis ini. Ciri-ciri yang telah menajdi kebiasaan mereka. Pada umumnya mahasiswa kupu-kupu mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tiga koma lima keatas. mahasiswa kupu-kupu juga gampang dikenali ketika dikampus. Yakni mahasiswa yang frekuensi kuliahnya tinggi karena selalu mengambil 24 SKS. Akan tetapi mahasiswa jenis ini biasanya tidak terlalu lama tinggal di kampus, diperkirakan usia mereka dikampus antara 3,5-4,5 tahun.
Mahasiswa Kunang-kunang
Seperti makna kupu-kupu diatas, kunang-kunang disini maksudnya singkatan dari kegiatan mahasiswa yang sepulang kuliah langsung asyik nangkring atau dalam kata lain nongkrong alias kongkow-kongkow. habitat yang cocok bagi mahasiswa kuliah nangkring kuliah nagkring ini cukup beragam sesuai selera. Beberapa ada yang cocok dengan suasana berisik dan tayangan visual dari layar televisi di rental playstation. Ada pula yang lebih suka kongkow-kongkow di kafe-kafe sambil eksis di dunia maya lewat layanan hotspot yang mulai marak disetiap kafe. Bahkan ada pula yang cukup dengan stand by ditrotoar jalan sambil menghitung jumlah kendaraan yang lewat didepannya.
Populasi mahasiswa ini juga sulit ditentukan jumlahnya secara pasti. Tapi bisa dikatakan jumlahnya paling banyak dibanding jenis-jenis mahasiswa yang lain. Mahasiswa ini relatif lebih mudah ditemui ketimbang mahasiswa kupu-kupu. Karena tempat nangkringnya yang cukup banyak tersebar disekitar kampus, Seperti rental Playstation, Kafe-kafe, dan trotoar depan patung Unsoed yang ramai ketika malam hari. Biasanya mahasiswa jenis ini mempunyai IPK yang tidak terlalu tinggi dan tidak jarang rendah.
Mahasiswa Kura-kura
Golongan ini dalam majalah edisi khusus mahasiswa baru terbitan Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa TEKNOKRA Universitas Lampung disebut sebagai mahasiswa organisatoris. Yakni golongan mahasiswa yang setelah keluar dari ruang kuliah mereka masuk ke ruang rapat sehingga disebut sebagai mahasiswa kura-kura alias kuliah rapat kuliah rapat.
Cara menemui mahasiswa golongan ini tidak susah. Jika dikampus ada kegiatan semisal diskusi publik atau seminar, mahasiswa golongan ini akan hidup disitu. Entah sebagai peserta, panitia, moderator, atau bahkan pembicara. Tempat lain yang menjadi habitat mahasiswa golongan ini adalah sekretariat organisasinya. Baik sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa, sekretariat Badan eksekutif Mahasiswa, sekretariat Himpunan Mahassiswa dan sekretariat organisasi mahasiswa lainnya.       Populasi mahasiswa golongan ini termasuk sedikit, bisa dikatakan hanya 10-15% dari jumlah mahasiswa aktif di setiap kampus. Namun usia mereka ketika hidup dikampus relatif lama, antara 4-7 tahun. Bahkan ada yang sampai berusia 9 tahun.
Mana yang lebih baik?
Jika memang dianalogikan dengan kupu-kupu, kunang-kunang dan kura-kura. Maka semuanya punya ciri khas tersendiri. Kupu-kupu mempunyai warna yang indah untuk dipandang. Hal ini akan selaras dengan karakter mahasiswa kupu-kupu itu sendiri. Sebagai mahasiswa dengan IPK diatas rata-rata, siapapun yang melihatnya pasti akan bangga. Akan tetapi kupu-kupu bukanlah serangga yang kuat menahan badai dan cepat rapuh.
Bagaimana dengan kunang-kunang? seperti kita ketahui serangga jenis ini hanya bersinar dimalam hari. Kerumunan kunang-kunang akan sangat terlihat sangat indah (sekaligus mistis) di malam hari. Akan tetapi perlu dicatat bahwa kunang-kunang akan tampak indah jika dan hanya jika pada suasana “gelap”.
Berbeda dengan kura-kura, walaupun akselerasinya lambat. Tetapi reptil yang mampu hidup di dua alam ini mempunyai bagian pelindung (carapaks) yang kuat. Sehingga mampu menahan ombak dan mampu menahan tekanan air laut yang dua kali lipat tekanan di darat. Mana yang lebih baik diantara ketiganya? pertanyaan ini cukup dilematis untuk dijawab. Terlebih karena bukan wewenang siapapun untuk menjawabnya secara subjektif. Barangkali akan lebih bijak jika pertanyaannya diganti menjadi “termasuk golongan manakah kamu?” sehingga masing-masing individu mampu menjawabnya sendiri sesuai kenyataan 

0 komentar:

Posting Komentar