♠ Posted by Unknown in Karya at 01.38
Ada
kalanya aku membutuhkan waktu untuk sendiri. Membiarkan kamu dan kenangan
bersamamu berputar putar diotakku. Kamu orang sederhana yang paling istimewa
dihatiku. Yang setiap kali bertemu mampu mengalunkan nyayian terindah yang
sebelumnya belum pernah aku dengar. Sepertinya menarik jika bisa terus terusan
bersamamu. Tapi sayang, itu semua mustahil. Aku terlalu mengharapkanmu, yang
kamu tidak pernah menginginkan adanya aku. Mengapa semuanya jadi serumit ini?
Jika kamu tidak pernah memiliki perasaan itu, mengapa kamu mampu membuatku
tersenyum dengan kebohongan? dengan kepalsuan? Dari awal aku tidak pernah diinginkan,
mengapa kamu harus membuat aku jatuh cinta? Apa yang kamu harapkan? Membuat aku
terbang tinggi lalu menjatuhkannya dengan kencang? iya? Ternyata aku salah, aku
terlalu bodoh jika kenyataannya harus tetap bertahan dikamu. Harus tetap
membiarkan perasaan ini tumbuh. Buat apa? Jika pada akhirnya kamu
mematahkannya, kamu menghempaskannya. Kenyataan seperti apa lagi ini? Mengapa
harus aku yang merasakannya? Tidak adakah orang lain diluar sana selain aku?
Harus berapa lama lagi aku mempertahankanmu? Jujur saja, aku sudah
terbiasa dengan kehadiranmu. Dengan tawa dan perhatianmu. Ya, meski semua
palsu. Meski semua semu. Kamu masih begitu indah buatku, masih begitu terlihat
warna warni disemestaku. Tapi semenjak kamu tak lagi ada disini semua hanya
terlihat hitam dan putih. Kamu begitu abu abu, hingga sulit untukku
deskripsikan. Kamu nyata, tapi kadang kamu begitu maya. Entahlah, kamu termasuk seperti apa aku masih belum juga mengerti. Aku masih meraba raba, benarkah
dulu yang kamu lakukan hanya sebuah penasaran belaka atau benar benar perasaan
kagummu? Sudahlah, biarkan semuanya berjalan seapa adanya seperti perasaanku
padamu. Aku akan mulai menyayangimu dalam diam dan doaku.
Selamat melangkah dan berjalan sendiri tanpa aku.
Selamat atas hidup barumu, yang sudah tidak ada aku lagi
diaktifitasmu.
Bahagialah selalu kamu dengan siapapun itu.
Aku harap, kita bisa bertemu disatu firdaus yang sama.
Terinspirasi dari kisah cinta sahabat saya di kampus (Mr. Bajay ) ...........
0 komentar:
Posting Komentar