♠ Posted by Unknown in Karya at 02.34
Sejak kapan kau hadir mengusik perasaan yang sulit disentuh?
Bagaimana mungkin kau dengan mudahnya membuatku bertekuk lutut
menghamba cinta darimu?
Maaf, terlalu naif bagiku bila langsung mengatakannya padamu.
Maka kuputuskan tuk gunakan cara yang lebih licik yang kau tak
kan tau kalau aku sesungguhnya sedang mengejarmu.
Diam, ini rahasia!
Hanya saja, entah mengapa aku tak pernah menemukan manusia yang
memenuhi standar tersebut.
Adapun orang-orang yang pernah mengisi hari-hariku dengan lebih
istimewa, tak lebih dari manusia biasa yang selalu kulebih-lebihkan sisi
baiknya.
Termasuk kau.
Sssttt! Jangan protes dulu.
Kelebihanmu dari yang lain adalah, kau bersikap sama denganku.
Aku bisa saja su’udzon dan menganggapmu lelaki pecundang yang
tak berani mengungkapkan perasaanmu terhadap wanita.
Tapi di mataku kau lain
Aku justru berhusnudzon dan bersimpati padamu.
Kubilang dalam hati,
“Mungkin ia ingin fokus atas apa yang dia lakukan saat ini. Aku tak boleh hancurkan konsentrasinya. Aku bukaan agen syaithon. Aku hanya ingin mencintai dengan sederhana, seperti apa yang ia lakukan saat ini, dulu, dan nanti”
“Mungkin ia ingin fokus atas apa yang dia lakukan saat ini. Aku tak boleh hancurkan konsentrasinya. Aku bukaan agen syaithon. Aku hanya ingin mencintai dengan sederhana, seperti apa yang ia lakukan saat ini, dulu, dan nanti”
0 komentar:
Posting Komentar