♠ Posted by Unknown in Karya at 00.35
Entah sejak kapan aku jadi suka menulis, dan
entah sejak kapan aku jadi lebih suka meluapkan emosi dan amarahku lewat
tulisan, bukan dengan kata-kata kasar, atau dengan hujatan atau makian. tapi
entah sejak kapan juga itu bakal membuat aku terkesan lebay atau sok mellow …
hahaha whatever … karena saat aku diam, aku menulis. paling tidak itu bisa
membuatku merasa lebih baik, bahkan jauh lebih baik. seperti amarah yang bisa
terledakkan dengan sempurna.
Bagiku, menulis sudah
menjadi seperti berkata-kata, saat kata-kata tak lagi bisa terucap entah karena
apa, tulisanku akan tetap mengalir seperti air meski tanpa suara, tanpa nada.
tapi dari tulisan-tulisan itu justru aku masih bisa merasa lega, merasa tak lagi
dahaga. saat marah, saat kesal, saat kecewa ataupun saat bahagia dan aku tak
lagi berkata-kata, dan saat aku diam, aku menulis.
Mungkin sejak mengenalmu aku
mulai menulis, menulis yang tak bisa aku ucapkan langsung kepadamu, menulis
saat aku tak lagi bisa bersamamu, menulis saat tak ada yang bisa aku lakukan
selain mengingat dan mengenangmu, juga mengenang semua yang pernah kita miliki.
dan saat aku diam, aku menulis.
Tapi, meski sekarang tak
pernah lagi ada kamu, bahkan tak pernah lagi terlintas bayangmu dibenakku
selain dalam doa yang kadang aku sebut namamu di dalamnya, selebihnya aku
bahagia untukmu dan itu cukup untukku, tapi saat aku diam, aku tetap menulis
dan sampai sekarang, aku tetap menulis. juga seperti saat ini, aku masih
menulis … tentangmu.
Tak ada maksud untuk mengungkit semua yang
telah berhasil aku simpan rapih jauh di dalam sana, tapi saat diam dan aku
menulis, terkadang satu per satu kenangan itu mengintip pelan dan perlahan.
entah apa maksudnya, ya sudah … aku sapa sekalian . tapi setelahnya, aku selalu bisa
membujuk mereka untuk kembali ke tempatnya, dan berdiam di sana dengan damai.
dan aku kembali menulis.
Dalam tulisanku, ada emosi,
ada protes, ada amarah, ada tangis dan ada tawa di sana, dan saat ada yang bisa
mengerti itu … maka dia juga pasti bisa mengerti aku, kalaupun tidak ada …
paling tidak, tulisan-tulisan itu bisa mengerti aku. mereka tak pernah pergi,
mereka tak pernah berhenti … mengalir begitu saja saat aku ingin menumpahkan
semuanya. mereka yang menuntunku untuk bisa merasa lebih baik, merasa lega dan
merasa kembali ke dunia nyata.
Aku bukan penulis yang baik,
tapi saat diam, aku menulis. Dan saat aku menulis, itu adalah pengganti
kata-kataku yang tak sempat keluar, dan tak apa … aku cukup lega dengan semua
itu dan biarlah aku selalu ditemani mereka, tulisan-tulisanku … entah itu
tentang aku, kamu atau mereka.
Tulisanku tak pernah
membuatku kecewa, yang mengalir keluar juga tak pernah coba aku hapus karena
itu hanya akan sia-sia belaka. biarlah mereka menjadi saksi bahwa aku pernah
menulis ini, aku pernah berkata-kata seperti ini dan aku pernah merasa lega
karena mereka seperti sekarang ini.
dan saat aku diam, aku
menulis.
#me #you #us
0 komentar:
Posting Komentar